April 02, 2014

Teori yang Berhubungan dengan Metode Ilmiah dan Sikap Ilmiah



Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas) 


Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian metode ilmiah diantaranya :

-          Nasir ( 1988 : 51)
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atasmasalah yang diajukan.

-          Sugiyono ( 2004 : 1 )
Metodepenelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

-          Winarno  (1994)
Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu atau cara dalam mendapatkan suatu tujuan atau dalam membuktikan suatu kebenaran yang lebih mengarah pada cara ilmiah.



Karakteristik Metode Ilmiah :

  • Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta
Menulis karya ilmiah harus berdasarkan fakta , bukan hasil imajinasi atau semacammnya dan Fakta itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih lanjut . 

  • Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Pertimbangan Objektif
Pertimbangan objektif didasarkan pada pertimbangan apa adanya , bukan bersifat subyektif , yang bebas dari prasangka dan kira-kira .

  • Karya Ilmiah Harus Menggunakan Asas Analisis
Maksudnya , karya ilmiah itu harus dapat dianalisis (diuraikan , dibandingkan , dan diinterpretasikan) , yang artinya karya ilmiah harus dapat menggambarkan karakteristik , fungsi , dan kaitan permasalahan satu dengan yang lainnya .

  • Karya Ilmiah Harus Bersifat Kuantitatif – Kualitatif
Pendekatan ilmiah berbeda dengan pendekatan alamiah . Pendekatan ilmiah bersifat kuantitatif , tetapi pendekatan alamiah bersifat kualitatif.

  • Karya Ilmiah Menggunakan Logika Deduktif – Hipotetik
Logika deduktif adalah penalaran yang sudah memiliki kebenaran , yang pasti baik dari hasil penelitian para pakar atau yang lainnya . Kebenaran hipotesis harus dibuktikan secara empiris , melalui penelitian lapangan , maka disebut bahwa karya ilmiah tersebut sesuai logika deduktif - hipotetik .

  • Karya Ilmiah Harus Menggunakan Logika Induktif - Generalisasi
Kebenaran hipotesis bersifat rasional , oleh karenanya bersifat sementara . Untuk memperoleh kebenaran ilmiah , masih harus dibuktikan dengan data empiris hasil penelitian . Kesimpulan dari data empiris bersifat generalisasi , sedangkan kesesuaian data empiris dengan pemikiran rasional hipotesis disebut asas korespondensi . Kesimpulan yang bersifat generalisasi dari data empiris disebut logika induktif , yang kebenarannya bersifat probabilistik .  



Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.



Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah. Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan benar

Beberapa sikap ilmiah yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah , antara lain :

1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya.

2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.

7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.


DAFTAR PUSTAKA :

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2014. "Pengertian Metode Ilmiah dan Unsur Utamanya". Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah 

Burhanudin, Hafid. 2013. "Pendapat Beberapa Ahli Tentang Metode Ilmiah". Dalam


Indah, Astri. 2014. "Karakteristik Metode Ilmiah". Dalam http://astri-indah.blogspot.com/2014/03/teori-teori-yang-berhubungan-dengan_18.html

Kreasi Ilmiah. 2013. "Pelaksanaan Metode Ilmiah". Dalam

http://kreasiilmiah.blogspot.com/2013/02/metode-ilmiah.html

Lyla. 2012. "Pengertian Sikap Ilmiah". Dalam
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar