Semua orang boleh unutuk mempunyai cita-cita. Ada kata yang mengatakan, "raihlah cita-citamu setinggi langit"..
Mmmhh..... Cita-cita adalah hal yang sering ditanyakan ketika saya masih kecil. 'Nanti kalau kamu sudah besar kamu mau jadi apa??'
Itu merupakan pertanyaan yang sering sekali saya dengar.
Dengan tanpa beban saya menjawab. "Aku ingin jadi Dokter dan Presiden"
Hahahaha.... Jawaban anak kecil yang masih belum mengerti apa-apa.
Tidak ada yang melarang untuk kalian mempunyai cita-cita. Memang ada kata yang menyebutkan "raihlah cita-citamu setinggi langit" seperti yang saya bilang tadi. Dan tidak mudah juga menggapainya.. Berharap Dewi Fortuna akan mengiringi anda?? OK. Boleh banget.. Tapi, tanpa kemauan yang tinggi tentu kita tidak dapat menggapainya.
Dalam salah satu website saya mendapatkan cara bagaimana untuk dapat meraih cita-cita kita yang tinggi itu.. Caranya :
Pertama, kita harus mengetahui keinginan kita di masa depan.
Kedua, kita harus mempunyai keyakinan yang kuat untuk merealisasikan cita-cita kita itu.
Ketiga, kita harus berani mengambil resiko untuk mencapainya.
Keempat, jangan sampai kita menyalahkan diri kita sendiri ketika cita-cita kita tidak dapat tercapai.
Mungkin cara-cara itu hanya dapat kita lakukan ketika kita berpikir dewasa. Tapi bagaimana untuk anak-anak???
Inilah tugas orangtua untuk membantu anak-anaknya dalam meraih cita-cita..
Tapi,, seiring dengan berjalannya waktu dan pengalaman-pengalaman hidup yang dilalui. Anak kecil itupun akan mengerti sendirinya. Apakah ia dapat merealisasikan atau mewujudkan cita-citanya? Ataukah tidak?
Sama halnya dengan saya..
Pada saat saya belum sekolah. Saya menginkan jadi dokter dan presiden. Sah-sah saja sebenarnya. Cuma kalau saya ingat-ingat lagi sekarang lucu sekali rasanya. Dulu, saya ingin menjadi dokter karena saya ingin membantu orang-orang yang sedang sakit dan tidak mempunyai biaya untuk berobat. Sedangkan cita-cita saya ingin menjadi presiden, karena saya ingin menjadi seperti Ibu Mega.
(*hahahaha pikiran anak kecil banget)
Ketika SMP, cita-cita saya pun berubah. Saya ingin sekali menjadi seorang Pianist. Wow,, Hebat sekali kalau dapat menjadi Pianist..
Dari kecil, ayah saya mengajarkan bermain piano dan pada umur 8 tahun beliau memberikan saya hadiah sebuah keyboard. Itu benar-benar menyenangkan sekali.
Tapi, bermain piano itu sekarang hanya menjadi hobi saya saja (*ya walaupun masih belajar)
Beranjak remaja pun cita-cita saya berubah. Saya menginginkan menjadi Psikolog. Dimana saya dapat membantu orang lain untuk memecahkan masalahnya. Karena sejak SMP saya senang sekali ketika teman-teman saya curhat dan meminta solusi.
Tapi ada kalanya saya tidak dapat juga memberikan solusi yang baik untuk mereka.
Karena, kebetulan saya mengambil jurusan IPA. Saya ingin sekali menjadi Psikolog.
Dan seiring waktu berjalan, ketika saya lulus dari SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Saya memutuskan untuk mengambil jurusan ekonomi. Dan bercita-cita untuk menjadi Business Woman. Karena menurut saya Lulusan dari Jurusan ekonomi lebih banyak lapangan pekerjaannya.
Apabila tidak mendapatkan lapangan pekerjaan, kita dapat membuat lapangan pekerjaan tersenut. Dan tidak menutup kemungkinan juga, kalau Lulusan dari Jurusan lain dapat
membuka lapangan pekerjaan.
Apakah dengan berubahnya cita-cita menandakan bahwa individu itu tidak konsisten??? Menurut saya tidak. Bukan karena dia tidak konsisten, tapi itu karena dia mengerti apa yang dia inginkan dengan berjalannya waktu dan dengan bertambah dewasanya dia. :)
Dan itulah cita-citaku.. Apa cita-cita kalian dari kecil hingga sekarang??? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar