A. Motivasi
Perilaku Manusia
Perilaku yang
termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan (pengenalan kebutuhan).
Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara
keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan atau disukai. Karena ketidakcocokan
ini meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu
sebagai dorongan (drive). Semakin kuat dorongan tersebut, semakin besar urgensi
respons yang dirasakan.
Sepanjang waktu
pola perilaku tertentu diakui lebih efektif daripada pola yang lain untuk
pemenuhan kebutuhan, dan ini menjadi berfungsi sebagai insentif. Insentif
adalah ganjaran yang diantisipasikan dari jalannya tindakan yang memberi
potensi pemenuhan kebutuhan.
Sebagai contoh,
seorang mahasiswa perguruan tinggi yang sedang belajar untuk ujian akhir
mengatakan kepada teman sekamarnya, “saya haus.” Pertama, ia merasakan
ketidaknyamanan (kebutuhan yang dirasakan) yang dikenali sebagai rasa haus. Ini
mengaktifkan kebutuhan yang meyebabkan dorongan. Sekaleng coca cola (minuman
favoritnya) dari mesin di aula merupakan insentif, dan ia bertindak sesuai
dengannya.