Film tentang Bank pasti banyak. Tapi kalo film tentang mesin atm yang error pasti ngga ada kan?
Apalagi gara-gara mesin atm yang error itu bisa bikin sebuah hubungan menjadi harmonis dan berantakan.
Nah aku baru aja kelar nonton film Thailand yang mengangkat kisah tentang mesin ATM yang Error. Sumpah kocak banged!!! emang sih sound effectnya rada lebay, tapi karena sound effectnya itu makanya kocak.
Ceritanya berawal dari sebuah Bank bernama JNBC, di mana di dalam Bank tersebut berlaku satu aturan yang sangat tradisional yaitu dilarang berpacaran sesama pegawai. Jika terjadi, maka salah satu dari pasangan tersebut harus mengundurkan diri.
Jib, adalah seorang wanita yang karirnya sangat gemilang. Dia menjabat sebagai Direktur Deputy of ATM Departement. Jib terkenal sangat dingin, dia yang selalu menginvestigasi para karyawan mengenai hubungan pribadi. Jib jugalah yang langsung turun tangan memecat karyawan-karyawan yang ketahuan berpacaran. Daaaan Jib pun menjadi sasaran empuk gosip para karyawan lain.
Kalo jodoh emang ga kemana, semut di pelupuk mata pun tampak. Jib masuk “perangkap”nya sendiri.
Jib ternyata secara sembunyi-sembunyi menjalin cinta dengan salah satu karyawan, bernama Sua. Hubungan mereka pun sudah terjalin 5 tahun lamanya. Mereka pun sangat profesional, sehingga hubungan mereka sama sekali tidak tercium perusahaan.
Siapa sih yang tahan backstreet??
Yaa itulah yang dialami pasangan ini yang harus beda meja saat makan, yang saling memanggil dengan hormat saat di kantor, yang harus menempuh cara-cara sulit untuk bertemu. Keduanya pun bertengkar, dan saling menyalahkan kenapa mereka dahulu bisa saling menyukai *flashbacknya kocak*
Sang pria menyatakan keseriusannya dengan langsung menyiapkan secara singkat pesta pernikahan mereka, dan pernikahan itu akan terjadi dalam beberapa minggu lagi. Tepat saat pesta halloween. *Good news + Bad News*
Mereka pun paham resiko apa yang akan dihadapi jika hubungannya terbongkar.
Di tempat yang berbeda, Bank JNBC sedang memasang sebuah software baru untuk sebuah mesin ATM. 2 orang petugas IT yang betugas untuk memasang software tersebut ternyata tidak bisa berbahasa Jepang, sehingga mereka asal mengikuti prosedur sesuai dengan yang ada dalam buku panduan berbahasa Thailand milik mereka. Kedua petugas IT ini pun tidak menyadari kesalahan fatal apa yang baru saja mereka lakukan.
Seorang ABG norak dan sok gaul
, bernama Peud yang kebetulan melintas di depan mesin ATM berniat ingin mengambil ATM. Penarikan pertama lancar, namun Peud menyadari ada yang tidak beres pada mesin atm tersebut. Benar saja, mesin ATM tersebut mengeluarkan sejumlah uang. Peud yang penasaran lantas kembali mengecek saldo ATMnya yang ternyata sama sekali tidak berkurang. Peud yang memang masih penasaran menarik semua uang di ATMnya sehingga sisa saldonya menjadi 0. Namun dugaan Peud memang benar, mesin ATMnya error dan mesin tersebut kembali mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan penarikan sebelumnya.
Saking gembiranya, si Peud mengabarkan berita ini kepada sobat karibnya bernama Pad, seorang supir Taxi berbadan tambun. Pad yang tengah menonton langsung pertandingan sepak bola kontan saja kaget dengan pemberitaan dari Peud, dan karena suara Pad yang sangat keras melebihi stereo stadion, seluruh penonton di stadion menjadi hening. Dalam sekejap, mesin ATM yang sebelumnya terlihat sepi itu, diserbu oleh ratusan suporter bola berkaos biru. Akibatnya, stadion yang tengah break 1 sesi itu menjadi kosong tanpa penonton dan mesin ATM tersebut makin error.
Kerugian dari pihak Bank terjadi. Bank JNBC pun segera bertindak dengan langsung menon-aktfikan mesin ATM tersebut. Jib selaku petugas yang berwenang diperintahkan untuk menyeleseikan kasus ini, jika tidak karirnya selama 10 tahun akan berantakan.
Jib beserta 1 orang Manajer tambun bertugas mengusut kasus ini, dimulai dari mengecek 2 kamera CCTV yang sangat tidak membantu sama sekali. Kamera 1: terhalang pamflet iklan, Kamera 2: tertutup sarang burung. Jib, pun mengecek daftar nasabah yang mengambil uang pada hari itu, dan hasilnya ratusan daftar nasabah mengambil uang pada hari itu namun waktunya tidak tercantum. Ternyata mesin ATM itu benar-benar Error.
Kesimpulan yang didapat adalah Jib harus mencari satu-persatu daftar nasabah tersebut, kemudian menginvestigasi mereka dan melaporkan hasil penyelidikannya SEGERA! *OMG*
Masalah menjelang pernikahan muncul, Sua cemburu saat tahu Jib akan bepergian dengan seorang pria untuk menyeleseikan sebuah kasus. Mengetahui Sua cemburu, Jib memancing apakah sang kekasih akan membantunya menyeleseikan kasus mesin ATM yang eror ini, dan hasilnya Sua mau menyeleseikan kasus ini dengan syarat jika dirinya berhasil menyeleseikan masalah dan mengganti kerugian Bank maka Jib harus menjadi istri yang berbakti kepada suami, dengan kata lain Jib harus mundur dari pekerjaannya.
Jib kemudian menantang Sua. Jika Sua gagal menyeleseikan kasus ini, maka Sua yang harus angkat kaki dari kantor.
Mereka berdua pun SETUJU!!
The Adventure is began!!!
Sua memulai petualangannya. Sua mulai menyelidiki satu persatu nasabah yang menarik uang pada hari itu. Namun ternyata tidak mudah. Berbagi cobaan menimpanya, mulai dari kunci mobil jatuh di selokan, ditinggal taxi, diuber buaya, ditembaki bapak-bapak, mobil disita, diajak nikah gadis ABG, dikerjain anak kecil, dan harus mendekam di penjara gara-gara menjadi polisi gadungan. Belum lagi sindiran dari Jib yang makin membuat Sua menderita.
Sua bukan orang yang mudah menyerah, perlahan Sua menemukan siapa saja nasabah yang mendapat “bonus” dari ATM error tersebut. Jib yang mendapat kabar bahwa Sua sangat gigih dan mendapatkan hasil mulai khawatir. Karirnya dipertaruhkan.
She love her job.
Jib bukanlah seorang yang mudah mengalah, ia mulai melakukan penyelidikan tanpa sepengatahuan Sua.
Sua yang mengetahui hal ini sangat marah sekaligus kecewa dengan Jib. Keduanya pun bersaing. Cara curang pun ditempuh.
Keduanya pun bertemu dengan nasabah-nasabah tersebut:
1. Peud, seorang ABG yang cinta mati dengan Gob. Gob adalah seorang remaja putri yang sama lebaynya dengan Gob
2. Pad, supir taxi tambun yang ternyata sahabat karib Peud.
3. Ny. Aummara, seorang pemilik toko laundry yang ternyata Ibu dari Gob.
4. Tuan Aumnusy, seorang pria tua yang mahir(?) bermain pistol dan menganggap buaya peliharaannya sebagai anaknya sendiri. Bapak ini ternyata mantan suami Nyonya pemilik Laundry yang juga bapak kandung dari Gob.
Keempat nasabah-nasabah ini ternyata saling berhubungan satu sama lain.
Mendekati final, akhirnya terungkap kemana saja uang “bonus” nasabah itu.
1. Peud memakainya untuk membeli motor.
2. Pad memakainya untuk memasang gigi emas.
3. Ny. Aum memakainya untuk membeli mesin cuci.
4. Tuan Aum memakainya untuk membeli sebuah buaya.
Keempat nasabah itu sudah tidak bisa mengembalikan uang “bonus” tersebut.
Jib dan Sua pun sepakat untuk tidak menagih uang tersebut, dan berhenti menyeleseikan kasus tersebut.
Once again, Jib love her job. She will do everything for save her carreer.
Diam-diam Jib merekam pengakuan keempat nasabah tersebut, kemudian dia menulis laporan dan menyerahkannya kepada direktur utama.
Muncul kebimbangan di hati Jib setelah menaruh laporan tersebut, namun saat Jib ingin mengambil laporannya kembali, sang direktur utama sudah terlanjur membacanya.
Kasus nasabah ini pun berlanjut, keempat nasabah itu ditelepon kembali oleh pihak Bank.
Sua yang mengetahui ini pun sangat kecewa atas sikap Jib.
Sua menghadap direktur utama dan menyerahkan sejumlah uang kerugian milik Bank dan meminta menutup kasusnya.
Jib yang mengetahui ini pun mengaku kalah.
Namun saat mengetahui uang yang dipakai Sua adalah uang pernikahan mereka, Jib marah besar. Jib menganggap Sua tidak serius dengan pernikahan mereka.
Keduanya pun putus, tepat beberapa hari sebelum pesta pernikahan.
Baik Jib dan Sua memulai kembali aktivitas kantor mereka. Kembali profesional seperti sebelumnya. Pacaran tidak ketahuan. Putus pun tidak ketahuan.
Sayang, Jib teledor. Yo, putra dari Direktur Utama yang sangat mengejar-ngejar Jib, menemukan sebuah kertas di mobil Jib. Yo melaporkannya kepada sang Ayah. Hubungan Jib dan Sua pun diketahui perusahaan. Jib menghadap direktur utama dan mengajukan pengunduran dirinya. Jib ingin Sua yang bertahan di kantor.
31 Oktober yang harusnya menjadi pesta pernikahan keduanya pun gagal total.
Gedung yang sama. Waktu yang sama. Keduanya secara terpisah ternyata tengah merayakan Pesta Halloween, menahan kegalauan karena kandasnya hubungan cinta mereka.
Sua yang mengetahui Jib berkorban untuknya mencoba dan mencari cara agar Jib kembali padanya. Perasaan memang tidak pernah bohong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar