Kelas sosial adalah orang-orang yang
berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Dalam masyarakat terdapat orang-orang yang
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang
lebih sama. Sedangkan Status sosial menurut
Ralph Linton adalah sekumpulan hak dan kewajiban
yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Kadang-kadang dibedakan antara
pengertian kedudukan (status), dan kedudukan sosial (sosial status). Kedudukan
diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Desember 27, 2013
Desember 13, 2013
Dinamika Kelompok dan Kelompok
Kelompok Rujukan
Kelompok Rujukan
merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi,
bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan
dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap
umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku .
Kelompok referensi
memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu
mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini
berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.
Klasifikasi
Kelompok Refrensi
Menurut
Intensitas Interaksi dan Kedekatannya
·
Kelompok Primer (Primary)
Contoh : Keluarga
dan sanak-saudara.
·
Kelompok Sekunder (Secondary)
Contoh
: Tetangga.
Menurut
Legalitas Keberadaannya
·
Kelompok Formal
Kelompok
kerja di kantor atau tim per divisi.
·
Kelompok Informal
Teman
sekolah atau kuliah.
Menurut
Status Keanggotaan dan Pengaruhnya
·
Kelompok Aspirasi (Aspirational)
Seorang
bercita-cita untuk bergabung atau menandingikelompok referensi aspirasi.
·
Kelompok Disosiasi (Dissociative)
Seseorang
berupaya menghindari kelompok referensi disosiasi.
·
Kelompok Membership
Seseorang
menjadi anggota formal dari suatu kelompok referensi. kelompok pecinta alam.
Keluarga dan Studi Perilaku Konsumen
Studi tentang keputusan keluarga sebagai
konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian
dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang
keluarga sebagai organisasi.
Survey dan metodologi penelitian
pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga.
Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota
pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna
sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari
keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli
oleh keluarga atau pengaruh relatif dalam keputusan tersebut.
Keluarga
adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal
bersama.
Keluarga
inti (nuclear family) adalah kelompok langsung
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama. Keluarga besar
mencakup keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan
bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan.
Rumah
tangga (household) adalah istilah lain yang kerap
digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah
tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang,
baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan.
Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi
pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran. Haverty mengidentifikasikan
variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
·
Fungsi Produksi Rumah Tangga
·
Fungsi Pembelian
·
Produksi Rumah Tangga
·
Fungsi Konsumsi
·
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
·
Fungsi Pemeliharaan Keluarga
Variabel Yang Mempengaruhi Pembelian
Menurut Wilkie (1990)
Tipe
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi
merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
Budget Allocation
(Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen
terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau
menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang
dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
Product Purchase or Not
(Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
Store Patronage
(Pemilihan tempat untuk mendapatkan
produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
Brand and Style Decision
(Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli:
Kebudayaan
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
Kelas
social
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan
tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.
Kelompok
referensi kecil
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang
harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian,
misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan.
Keluarga
lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
·
Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk
membeli.
·
Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
·
Siapa yang melakukan pembelian.
·
Siapa pemakai produknya.
Pengalaman
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku.
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku.
Sikap
dan kepercayaan
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten.
Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan
mempengaruhi perilakunya.
Konsep
diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan
pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
Siklus Kehidupan Keluarga dan Perilaku
Pembelian
Keluarga berubah bersama waktu, melewati
serangkaian tahap. Proses ini disebut silkus kehidupan keluarga (SKK).
Walaupun sudah digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut
mendapat pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells
dan Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang
memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.
Struktur Keluarga dan Rumah Tangga yang
berubah
Apa yang dimaksud dengan sturktur
keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu
mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga
merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa
dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak
jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara
oleh Biro Sensus?
a. Menikah
atau Single.
b. Ukuran
Rumah Tangga.
c. Perkawinan
dalam usia yang lebih lanjut.
d. Perceraian
dan perilaku konsumen.
e. Orang-orang
single yang hidup bersama.
f. Pemasaran
untuk orang single.
g. Perkawinan
kembali
Metodologi Penelitian untuk Studi tentang
Keputusan Keluarga
Bila anda menyiapkan analisis pengaruh
keluarga pada keputusan keluarga dalam hal pembelian atau konsumsi, sebagian
besar teknik penelitian akan sama dengan studi penelitian pemasaran yang lain.
Ø Kerangka
Proses-Keputusan.
Ø Kategori
Sturktur-Peran.
Ø Pewawancara.
Ø Seleksi
Responden .source : http://uwiwilliam.blogspot.com/
November 29, 2013
Komunikasi
1.
Pentingnya
komunikasi
a) Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b) Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang
seharusnya.
c) Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam
organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan
meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d) Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih
baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar
organisasi.
e) Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya
perubahan.
f) Komunikasi
meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik,
stress, demotifasi dan loyalitas.
November 21, 2013
Sikap Konsumen
SIKAP KONSUMEN
1.
Definisi sikap konsumen
Sikap merupakan konsep khusus
yang dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan
konsep yang sering digunakan oleh pemasar untuk memahami konsumen. sehingga
definisi Thurstone 1993,
Sikap adalah suatu mental dan syaraf
sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman
dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku.
November 15, 2013
Pembelajaran Konsumen
Pembelajaran konsumen merupakan proses
; artinya terus menerus berkembang dan berubah karena adanya pengetahuan
yang baru diperoleh ( yang mungkin didapat dari membaca, dari diskusi, dari
pengamatan, dan dari proses berpikir ) atau dari pengamatan sendiri.
Peran pengalaman dalam pembelajaran
tidak berarti bahwa semua pembelajaran dicari dengan sengaja. Walaupun
kebanyakan pembelajaran adalah disengaja ( yaitu, diperoleh sebagai hasil
pencarian informasi yang teliti ), banyak pemebalajaran yang disengaja,
diperoleh secara kebetulan atau tanpa banyak usaha.
November 08, 2013
Ini Cerita ku..... :*
Tanggal 28 Mei 1994, hari Sabtu siang, di salah satu rumah sakit swasta daerah Jakarta Pusat, seorang anak perempuan lahir secara normal dengan panjang 50 cm dan berat 3 kg. Buah cinta dari pasangan Margono Prandandani dan Tirsa Maulana. Anak perempuan yang dinanti-nantikan kurang lebih selama 8 tahun itu bernama Andrini Yudhi Setiawati, yang lebih sering dipanggil "Dini".
November 07, 2013
Persepsi Konsumen
- Pengertian Persepsi
Persepsi
dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu
mengorganisasikan dan memaknakan kesan-kesan indera untuk dapat
memberikan arti terhadap lingkungannya. Apa yang seseorang persepsi
terhadap sesuatu dapat berbeda dengan kenyataan dengan kenyataan yang
objektif.
Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perceptio
yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi adalah suatu proses
dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi
menjadi informasi yang bermakna.
Menurut Stephen P. Robbins
(1998), persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan
terhadap kesan-kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungannya.
Menurut Fred Luthans (1992)
mengatakan proses persepsi dapat didefinisikan sebagai interaksi yang
rumit dalam penyeleksian, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus.
Sedangkan menurut Milton (1981) mengatakan persepsi adalah proses
seleksi, organisasi dan interpretasi stimulus yang berasal dari
lingkungan.
Berdasarkan
pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu
proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan
diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.
- Proses persepsi
Prose terjadinya persepsi meliputi :
1) Proses Fisis
Dimana objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera.
2) Proses Fisiologis
Stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh saraf sensoris ke otak.
3) Proses Psikologis
Terjadi
proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari tentang apa yang ia
terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari stimulus yang
diterima.
- Persepsi Konsumen
Persepsi konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan kesan dari panca
indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka
(Robbins, 1998) . persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena
perilaku konsumen karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi
mereka tentang apa itu kenyataan dan bukan kenyataan itu sendiri.
Menurut shiffman dan kanuk (1997) persepsi akan sesuatu berasal dari
interaksi antara dua jenis faktor :
1. Faktor
stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna
atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik
akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga
mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
2. Faktor
individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra
akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama
serta harapan dari individu itu sendiri.
Dalam persepsi seseorang juga melalui proses seleksi. Seleksi adalah proses seseorang memilih dan menentukan marketing
stimuli karena tiap individu adalah unik dalam kebutuhan, keinginan dan
pengalaman, sikap dan karakter pribadi masing-masing orang. Menurut
Shiffman dan Kanuk (2000) dalam seleksi ada proses yang disebut selective perception concept. Adapun selective selective perception concept, yaitu :
1. Selective Exposure
Konsumen
secara efektif mencari pesan menemukan kesenangan atau simpati mereka
secara aktif menghindari kesakitan atau ancaman disisi lainnya. Mereka
secara efektif membuka diri mereka kepada iklan-ikaln yang menentramkan
hati mereka mengenai kebijaksanaan tentang kepuasaan pembeliannya.
2. Selective Attention
Konsumen
mengadakan transaksi pemilihan yang bagus dengan tujuan perhatian
mereka berikan pada rangsangan komersial. Mereka mempunyai kesadaran
tinggi terhadap rangsangan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
mereka. Jadi konsumen mungkin untuk mengingat iklan untuk prodek yang
dapat memuaskan kebutuhan mereka dan mengabaikan yang tidak mereka
butuhkan.
3. Perceptual Defense
Konsumen
secara bawah sadar menyaring rangsangan yang mereka temukan ancaman
psikological, meskipun telah terdapat pembukaan. Jadi ancaman atau
sebaliknya rangsangan yang merusak mungkin lebih sedikit diterima secara
sadar daripada rangsangan netral pada level pembukaan yang sama.
4. Perceptual Blocking
Konsumen
melindungi diri mereka dari rangsangan-rangsangan yang mereka anggap
negatif dan mempunyai pengaruh buruk bagi diri mereka.
- Karakteristik seseorang mempengaruhi persepsi
Menurut Robbins (1998) persepsi dapat dipengaruhi oleh karakter seseorang. Karakter tersebut dipengaruhi oleh :
1. Attitudes
Dua individu yang sama, tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat itu berbeda satu dengan yang lain.
2. Motives
Kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mendorong individu dan mungkin memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi mereka.
3. Interests
Fokus
dari perhatian kita sepertinya dipengaruhi oleh minat kita, karena
minat seseorang berbeda satu dengan yang lain. Apa yang diperhatikan
oleh seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda satu dengan yang lain.
Apa yang diperhatikan seseorang dalam suatu situasi bisa berbeda dari
apa yang dirasakan oleh orang lain.
4. Experiences
Fokus
dari karakter individu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu
seperti minat atau interest individu. Seseorang individu merasakan
pengalaman masa lalu pada sesuatu yang individu tersebut hubungkan
dengan hal yang terjadi sekarang.
5. Expectations
Ekspektasi
bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat
apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
Menurut
Nugroho J. Setiadi (2003), Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah
penglihatan dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi
terjadi penglihatan.
Tanggapan
yang timbul atas rangsangan akan dipengaruhi sifat-sifat individu yang
melihatnya,, sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu :
1. Sikap
Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan seseorang.
2. Motivasi
Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap tindakan yang dilakukannya.
3. Minat
Merupakan
faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau
objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap
objek tersebut.
4. Pengalaman masa lalu
Dapat
mempengaruhi persepsi seseorang karena kita biasanya akan menarik
kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat dan didengar.
5. Harapan
Mempengaruhi
persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita akan cenderung menolak
gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita
harapkan.
6. Sasaran
Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan mempengaruhi persepsi.
7. Situasi
Situasi
atau keadaan disekita kita atau disekitar sasaran yang kita lihat akan
turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang kita
lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda
pula.
- Persepsi dan Keputusan Pembelian
Menurut
Dowling (1986) (dalam Ferrinadewi 2008) persepsi terhadap resiko
(perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen atas sejumlah
akitivitas yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan
bahwa hasil tersebut menjadi nyata. Hal ini
merupakan masalah yang senantiasa dihadapi konsumen dan menciptakan
suatu kondisi yang tidak pasti misalkan ketika konsumen menentukan
pembelian produk baru. Berbagai penelitiann berhasil dilakukan oleh
beberapa ahli dan hasilnya drangkum oleh Mowen dan Minor (2001) :
1) Resiko keuangan, resiko yang hasilnya akan merugikan konsumen secara keuangan.
2) Resiko kinerja, resiko bahwa produk tidak akan memberika kinerja yang diharapkan.
3) Resiko fisik, resiko bahwa produk secara fisik akan melukai konsumen.
4) Resiko psikologis, resiko bahwa produk akan menurunkan citra diri konsumen.
5) Resiko sosial, resiko bahwa lingkungan sekitar akan mengejek pembelian produk.
6) Resiko waktu, resiko bahwa sebuah keputusan akan menghabiskan banyak waktu.
7) Opportunity
Loss, resiko bahwa dengan melakukan sebuah tindakan konsumen akan
merasa rugi jika melakukan hal lin yang benar-benar ingin ia lakukan.
Dapat disimpulkan bahwa ketika konsumen menerima stimuli :
a) Harga produk yang sangat mahal
b) Penilaian orang lain terhadap pilihan konsumen sangat berpengaruh
c) Ancaman fisik, psikologi, maupun sosial yang besr akibat pemakaian produk
d) Konsekuensi untuk menghentikan pemakaian produk lain yang disukai
e) Hasil
pemakaian masih belum dapat terbukti maka konsumen akan memiliki
persepsi bahwa produk tersebut berisko atau persepsi terhadap resikonya
tinggi.
Source : vaniariyanti.blogspot.com
November 01, 2013
Kepribadian dan Gaya Hidup Konsumen
Sawadee kaa... :))
Minggu ini masih membahas tentang perilaku konsumen,, yaitu tentang kepribadian dan gaya hidup konsumen.. selamat membaca.. :))
Kepribadian sangat berkaitan dengan perilaku konsumen. Kepribadian sendiri didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan dalam definisi ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat kewajiban yaitu kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang membedakan satu individu dari individu lainnya. Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk. Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa tertentu. Karena itu, identifikasi teerhadap karakteristik kepribadian khusus yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan strategi segmentasi pasar perusahaan.
Oktober 25, 2013
Motivasi dan Keterlibatan
A. Motivasi
Perilaku Manusia
Perilaku yang
termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan (pengenalan kebutuhan).
Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara
keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan atau disukai. Karena ketidakcocokan
ini meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu
sebagai dorongan (drive). Semakin kuat dorongan tersebut, semakin besar urgensi
respons yang dirasakan.
Sepanjang waktu
pola perilaku tertentu diakui lebih efektif daripada pola yang lain untuk
pemenuhan kebutuhan, dan ini menjadi berfungsi sebagai insentif. Insentif
adalah ganjaran yang diantisipasikan dari jalannya tindakan yang memberi
potensi pemenuhan kebutuhan.
Sebagai contoh,
seorang mahasiswa perguruan tinggi yang sedang belajar untuk ujian akhir
mengatakan kepada teman sekamarnya, “saya haus.” Pertama, ia merasakan
ketidaknyamanan (kebutuhan yang dirasakan) yang dikenali sebagai rasa haus. Ini
mengaktifkan kebutuhan yang meyebabkan dorongan. Sekaleng coca cola (minuman
favoritnya) dari mesin di aula merupakan insentif, dan ia bertindak sesuai
dengannya.
Langganan:
Postingan (Atom)