Sawadee kaa... :))
Minggu ini masih membahas tentang perilaku konsumen,, yaitu tentang kepribadian dan gaya hidup konsumen.. selamat membaca.. :))
Kepribadian sangat berkaitan dengan perilaku konsumen. Kepribadian sendiri didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan dalam definisi ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat kewajiban yaitu kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang membedakan satu individu dari individu lainnya. Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk. Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa tertentu. Karena itu, identifikasi teerhadap karakteristik kepribadian khusus yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan strategi segmentasi pasar perusahaan.
Ada beberapa karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:
- Umur dan Tahap Daur Hidup
- Pekerjaan
- Situasi Ekonomi
- Kepribadian
1. Sigmund Freud (Psikoanalisis Klasik) (1856 - 1939)
Struktur Kepribadian, Kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), Pra sadar
(Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar (Unconscious mind).
Id, ego, superego. Id adalah
berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan prinsip kenyataan,
sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati.
Tahap perkembangan psikoseksual,
yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.
2. Alfred Adler (Psikologi Individual) (1870 – 1937)
Struktur Kepribadian, Manusia adalah
mahluk social dan makhluk individual.
Pokok-Pokok Teori Adler,
Individualitas sebagai pokok persoalan, Pandangan Teleologis: Finalisme Semu,
Dua Dorongan Pokok, yaitu dorongan kemasyarakatan, dorongan keakuan, Rasa
Rendah Diri dan Kompensasi pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan
manusia, Gaya Hidup adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah
laku seseorang, Diri yang Kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat,
sebab pertama bagi semua tingkah laku.
3. Karen Horney (1885-1952)
Teori Kepribadian, Dasar kepribadian
terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan anak. Faktor sosial (hubungan
antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian (bukan
dorongan biologis). Horney menekankan faktor budaya dibanding faktor biologis
dalam perkembangan manusia, terutama yang terkait dengan perbedaan
gender.Anak-anak memulai hidupnya dengan basic anxiety, tapi hal itu dapat
diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari orang tua maupun orang lain.
4. Harry Stack Sulivan
Faktor sosial (Proses akulturasi)
menentukan perkembangan psikologis. Juga faktor-faktor fisiologis.
Pengalaman-pengalaman terdiri dari :1. Pengalaman prototasik, 2. Pengalaman
parataksik, 3. Pengalaman sintaksik.
Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu
:1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara), 2. Childhood (masa
kanak-kanak), 3. Juvenile (usia 5-11 tahun), 4. Preadolescence (masa
pradewasa), 5. Early adolescence (masa dewasa awal), 6. Late adolescence
(masa dewasa akhir), 7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua).
5. Erich Fromm (1900-1980)
Manusia melarikan diri dari
kebebasan, karena Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain,
Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing,
Manusia menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain
Ada dua cara untuk memperoleh makna
dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai kebebasan positif tanpa
mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman dengan
meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu :
Authoritarianism terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan
Automation conformity. Kebutuhan Manusia, yaitu: Relatedness
(berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity
(indetitas). Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan dengan pemahaman dan
aktivitas, yaitu: 1. Need for a frame of orientation, 2. Need
for a frame of devotion , 3. Need for excitation–stimulation , 4.
Need for effectiveness. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut
manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu: 1. Nonproduktif dan 2.
Produktif.
6. Adolf Meyer
Teori psychobiology (atau alternatifnya, ergasiology,
istilah yang diciptakan dari kata Yunani untuk
bekerja dan melakukan), dimana Meyer melakukan
pendekatan
untuk pasien penyakit jiwa yang mencakup,
meneliti dan mencatat
semuanya,baik psikologis biologis,
dan sosial yang relevan dengan faktor kasus - sehingga penekanannya
pada pengumpulan sejarah kasus rinci untuk pasien, memberikan perhatian khusus
terhadap latar belakang sosial dan lingkungan
yang membesarkan pasien.
Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian, bukan patologi
otak.
7. Carl Gustav Jung (1875-1961)
Konsep-konsep Kepribadian Menurut
Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche adalah
merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan
spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik
Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena
mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara individu satu dengan
individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious)
dan Bawah Sadar (Unconscious).
8. Gordon W Allport (1897-1967)
Kepribadian
adalah:"sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik
individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya."
Teori trait oleh Gordon W. Allport.
Central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang
untuk mendeskripsikan individu. Unit dasar dari kepribadian adalah trait yang
keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait
menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan seseorang
melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya) terhadap
situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang memiliki trait
yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Faktor genetik dan
lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia.
9. Kurt Lewin (1890- 1947)
Teori medan (life space) merupakan
sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis
yang dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup
spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret.
Struktur Kepribadian terdiri atas:
a. Ruang Hidup, b.Lingkungan Psikologis, c. Pribadi, d. Lingkungan
Non-Psikologis
Dinamika Kepribadian terdiri atas :
energi psikis (psychic energy), tegangan , kebutuhan (need), tindakan (action)
meliputi vector (kekuatan yang mendorong terjadinya tingkah laku) dan valensi
(nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi) serta lokomosi (
perpindahan lingkaran pribadi).
Perkembangan Kepribadian , terdiri
dari: a) Diferensiasi, b) Perubahan dalam variasi tingkah lakunya, c) Perubahan
dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks, d) Bertambah
luasnya arena aktivitas individu.
10. Abraham H. Maslow
(1908-1970)
Teori Kebutuhan Maslow: 1. Kebutuhan Fisiologis/Biologis, 2. Kebutuhan
Keamanan, 3. Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan, 4. Kebutuhan
Esteem, 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Hirarki kebutuhan manusia, harus
dipenuhi untuk mengembangkan potensi dalam diri manusia.
11. Ivan Pavlov (1849-1936)
Teori pelaziman klasik adalah
memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli
tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah
pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons
terkondisikan. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlov ternyata
individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan.
Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar
menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya
syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut
teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah
belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi
dihiraukan.
12. John B Watson (1878-1958)
Menurut John Watson, perilaku yang
terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana
antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku.
Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi
dan pembelajaran.
13. Burrhus Frederick Skinner
(Psikologi Behaviorisme ) (1904-1990)
Struktur kepribadian, Tehnik
mengontrol perilaku adalah sebagai berikut:
1. Pengekangan Fisik ( physical
restraints )
2. Bantuan Fisik (physical aids)
3. Mengubah Kondisi Stimulus
(changing the stimulus conditions)
4. Manipulasi Kondisi Emosional
(manipulating emotional conditions)
5. Melakukan Respons-respons Lain
(performing alternative responses)
6. Menguatkan Diri Secara Positif
(positive self-reinforcement).
7. Menghukum Diri Sendiri (self
punishment).
Selanjutnya Skinner membedakan
perilaku atas: 1. Perilaku yang alami (innate behavior), 2. Perilaku Operan
(operant behavior),. Dinamika Kepribadian, terdiri dari Kepribadian dan
Belajar, Tingkah laku Kontrol Diri, Stimulan Aversif. Dua jenis pengkondisian,
yaitu: Kondisioning Klasik (Classical Conditioning) dan Kondisioning Operan
(Operant Conditioning)
14. Erik Erikson (1902-1994)
Teori Erik Erikson (Tahapan
Pembangunan Psikososial) tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah
salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori
didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson
memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan
kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat
perkembangan di seluruh umur.
Perkembangan kepribadian dalam teori
psikoanalisis Erickson
1. Trust VS Mistrust (0-1/1,5
tahun).
2. Otonomi VS Rasa Malu dan Ragu (
early chilhood : 1/1,5-3 tahun).
3. Inisiatif VS Rasa Bersalah (late
chilhood:3-6th).
4. Industri VS Inferiority ( usia
sekolah:6-12 tahun).
5. Identitas dan Penolakan VS difusi
Identitas ( masa remaja: 12-20 tahun).
6. Intimasi dan Solidaritas VS
Isolasi (Early adulthood : 20-35 th). Perkembangan
7. Generativitas VS Stagnasi/ mandeg
( middle adulthood : 35-65 th ).
8. Integritas VS Keputusasaan (later years: diatas 65 th).
15. Jean Piaget
(1896 - 1980)
Teori Jean Piaget tentang
perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam
psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek
teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak
berpikir berbeda daripada orang dewasa.
16. Lawrence
Kohlberg
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan kepribadian
yang berfokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap
yang diusulkan oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam
tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa
alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis
kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam
pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.
17. James W. Fowler
(1940-sekarang)
James Fowler perkembangan konsep kepribadian
religious/kepercayaan. Indiduating-reflexive faith adalah tahap yang
dikemukakan Fawler, muncul pada masa remaja akhir yang merupakan masa yang
penting dalam perkembangan identitas keagamaan. Untuk pertama kalinya dalam
hidup mereka, individu memiliki tanggung jawab penuh atas keyakinan religius
mereka. Sebelumnya mereka mengandalkan semuanya pada keyakinan orang tuanya.
Adapun tingkat perkembangan iman atau rohani yakni iman intuitif-projektif;
iman mitis-literal; iman sintetik-konvensional; iman individuatif-reflektif;
iman konjuktif; dan iman universal. Tahap-tahap iman tersebut
menurut Fowler dipengaruhi oleh aspek kepercayaan. Di mana kepercayaan memiliki
sifat ilmiah yang mengandung unsur empiris dalam diri manusia.
Selain Kepribadian, gaya hidup konsumen juga mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Tetapi, gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada beberapa faktor yang mendasari gaya hidup konsumen, yaitu:
1. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang berguna untuk memahami gaya hidup
konsumen adalah :
- -
Budaya
adalah hal yang dianut oleh sekelompok orang seperti
kepercayaan, norma-norma, dan adat istiadat.
- -
Kelas Sosial
adalah tingkatan informal dari masyarakat berdasarkan
tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan faktor-faktor yang
lain. Disana akan terdapat orang-orang dengan nilai dan gaya hidup yang sama di
setiap tingkat kelas sosial.
- - Reference Groups
adalah kumpulan orang-orang yang mempengaruhi pemikiran dan
kebiasaan masyarakat.
- - The
Family Life Cycle
adalah menggambarkan bagaimana sebuah keluarga tradisional
berubah menjadi keluarga masa kini (orang-orang yang tidak pernah menikah,
orang tua yang bercerai, single parent families, pasangan yang masih anak-anak,
dan yang lainnya) dimana pada setiap tingkatan terdapat kebiasaan, kebutuhan,
pembelian, dan pendapatan yang berbeda.
- -
Kegunaan Waktu
adalah mengarah pada tipe-tipe aktifitas dimana setiap orang
ikut di dalamnya dan sejumlah waktu memang dialokasikan untuk mereka. Beberapa
kategori luas dari kegunaan waktu adalah bekerja, transportasi, makan,
rekreasi, hiburan, tidur, dan berbelanja (apa yang diharapkan oleh retailer).
Faktor-faktor psikologi yang berguna untuk memahami gaya
hidup konsumen adalah :
- -
Personality
adalah total keseluruhan karakter / pembawaan individual
yang membuat individual tersebut unik. Karakter yang ada di dalam seseorang
adalah level kepercayaan diri, keinovatifan, otonomi, kemampuan bersosialisasi,
stabilitas emosional, dan ketegasan seseorang.
- -
Kelas
adalah hal yang terdiri penyampaian dari hasrat seseorang
dan mengejar status sosial. “A class conscious person” dinilai dari
barang-barang yang istimewa, service, dimana mereka mementingkan pembelian yang
menandakan prestige mereka.
- -
Kebiasaan
adalah perasaan seseorang yang positif, netral, atau negatif
tentang ekonomi, politik, barang, jasa, institusi, dan lainnya.
- -
Resiko yang Diterima
adalah level atau tingkat resiko yang dipercayai ada
mengenai pembelian dari barang atau jasa yang diterima dari retailer. Ada enam
type, yaitu : Functional, Physical, Financial, Social, Psychological, Time
Faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh latar belakang demografi individu yang bersangkutan.
Sekian deh tulisan dari saya.. semoga bermanfaat bagi para pembaca.. Terimakasih sudah membaca... :)
Khob khun kaa...
Thank You for sourcer :
- atmalesman.blogspot.com
- valentsimplewritter.blogspot.com
- boetarboetarzz.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar